Perbedaan KPR syariah dan konvensional menjadi perbincangan hangat dalam industri properti.
Dengan prinsip dasar, persyaratan, hingga keuntungan yang berbeda, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Konsep KPR Syariah dan Konvensional
Konsep Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah dan konvensional memiliki perbedaan mendasar dalam prinsip dasar dan struktur pembiayaan yang digunakan.
Prinsip Dasar KPR Syariah dan Konvensional
Pada KPR konvensional, bank memberikan pinjaman kepada nasabah dengan sistem bunga dan keuntungan tetap yang telah ditetapkan sejak awal. Sedangkan pada KPR syariah, bank bekerja sama dengan nasabah untuk membeli rumah secara bersama-sama dengan skema bagi hasil. Dalam KPR syariah, bank tidak mengenakan bunga tetapi membagi keuntungan dan kerugian dengan nasabah sesuai dengan kesepakatan awal.
Jika Anda ingin merenovasi rumah lama , pertama-tama pastikan untuk membuat perencanaan yang matang. Tentukan anggaran yang sesuai dan pilih desain yang sesuai dengan gaya Anda. Selain itu, pastikan untuk memperbaiki struktur rumah terlebih dahulu sebelum mulai dengan dekorasi interior dan eksterior. Dengan perencanaan yang baik, proses renovasi rumah lama Anda akan berjalan lancar.
Perbedaan Struktur Pembiayaan
Perbedaan utama antara KPR syariah dan konvensional terletak pada struktur pembiayaan yang digunakan. Pada KPR konvensional, bank memberikan pinjaman kepada nasabah berupa uang tunai untuk membeli rumah, kemudian nasabah membayar kembali pinjaman beserta bunga dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pada KPR syariah, bank dan nasabah membentuk kerjasama pembiayaan dengan skema bagi hasil atau sewa beli. Bank membeli rumah yang diinginkan oleh nasabah kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga yang telah disepakati.
Nasabah membayar harga rumah tersebut secara berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Jika Anda sedang mempertimbangkan cara merenovasi rumah lama, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah menentukan anggaran yang sesuai dan membuat rencana renovasi yang detail. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan pemilihan desain dan material yang akan digunakan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi cara merenovasi rumah lama.
Tabel Perbandingan KPR Syariah dan Konvensional, Perbedaan KPR syariah dan konvensional
Aspek | KPR Syariah | KPR Konvensional |
---|---|---|
Prinsip Dasar | Bagi hasil | Bunga |
Struktur Pembiayaan | Skema bagi hasil atau sewa beli | Pinjaman uang tunai |
Resiko | Dibagi antara bank dan nasabah | Ditanggung sepenuhnya oleh nasabah |
Persyaratan dan Prosedur Pengajuan KPR Syariah dan Konvensional: Perbedaan KPR Syariah Dan Konvensional
Untuk memudahkan Anda dalam mengajukan KPR baik syariah maupun konvensional, berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi serta langkah-langkah prosedurnya.
Persyaratan Pengajuan KPR Syariah dan Konvensional
- Melengkapi formulir aplikasi KPR yang disediakan oleh bank.
- Melampirkan fotokopi KTP pemohon dan pasangan (jika ada).
- Menyertakan fotokopi kartu keluarga.
- Melampirkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan.
- Menyertakan rekening tabungan 3 bulan terakhir.
- Surat keterangan domisili atau rekening listrik/air.
Prosedur Pengajuan KPR Syariah dan Konvensional
- Isi formulir aplikasi KPR sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Ajukan dokumen persyaratan lengkap ke pihak bank.
- Bank akan melakukan analisis kelayakan pemohon berdasarkan dokumen yang diajukan.
- Jika disetujui, bank akan mengeluarkan Surat Keterangan Setujui Kredit.
- Proses pencairan dana KPR setelah akad jual beli atau akad murabahah dilakukan.
Tabel Perbandingan Prosedur Pengajuan KPR Syariah dan Konvensional
Langkah | KPR Syariah | KPR Konvensional |
---|---|---|
Isi Formulir Aplikasi | ✔️ | ✔️ |
Ajukan Dokumen Persyaratan | ✔️ | ✔️ |
Analisis Kelayakan Pemohon | ✔️ | ✔️ |
Surat Keterangan Setujui Kredit | ✔️ | ✔️ |
Pencairan Dana KPR | ✔️ | ✔️ |
Array
Memiliki rumah idaman merupakan impian banyak orang. Untuk mewujudkannya, banyak yang memilih untuk menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ada dua jenis KPR yang umum digunakan, yaitu KPR syariah dan KPR konvensional. Keduanya memiliki keuntungan dan risiko masing-masing yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
Keuntungan KPR Syariah dan Konvensional
- KPR Syariah: Menyediakan pembiayaan dengan prinsip syariah yang tidak melibatkan bunga. Dalam KPR syariah, pemilik rumah dan bank bekerja sama untuk memiliki rumah secara bersama-sama. Selain itu, KPR syariah juga cenderung memiliki risiko yang lebih rendah karena tidak melibatkan bunga.
- KPR Konvensional: Memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal jangka waktu dan suku bunga. Proses pengajuannya juga cenderung lebih cepat dan mudah. Selain itu, KPR konvensional juga bisa digunakan untuk berbagai jenis properti, seperti rumah tinggal, apartemen, atau properti komersial.
Risiko KPR Syariah dan Konvensional
- KPR Syariah: Meskipun tidak melibatkan bunga, KPR syariah dapat memiliki risiko terkait dengan pembiayaan dan kepemilikan bersama dengan bank. Selain itu, terdapat risiko penyesuaian pembayaran jika terjadi perubahan kondisi pasar atau keuangan.
- KPR Konvensional: Risiko utama KPR konvensional adalah terkait dengan fluktuasi suku bunga. Jika suku bunga naik, maka cicilan KPR konvensional juga akan meningkat. Selain itu, terdapat risiko pengembalian pinjaman yang lebih tinggi jika tidak dapat membayar sesuai jadwal.
Perlu dipahami bahwa memilih antara KPR syariah dan konvensional adalah keputusan yang penting dan harus dipertimbangkan dengan matang. Pastikan untuk memahami keuntungan dan risiko dari masing-masing jenis KPR sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Dari prinsip dasar hingga risiko yang mungkin terjadi, pilihan antara KPR syariah dan konvensional tetap menjadi keputusan yang menarik untuk dipertimbangkan.
Kumpulan FAQ
Apa perbedaan prinsip dasar antara KPR syariah dan konvensional?
Perbedaan utamanya terletak pada pembiayaan yang mengikuti prinsip syariah atau konvensional.
Apa saja persyaratan umum untuk mengajukan KPR syariah dan konvensional?
Persyaratan umum biasanya meliputi dokumen pribadi, dokumen properti, dan lainnya.
Apa keuntungan menggunakan KPR syariah dibanding konvensional?
Keuntungannya antara lain tidak adanya bunga, transparansi biaya, dan pembagian risiko.
Apa risiko yang mungkin terjadi dalam penggunaan KPR syariah dan konvensional?
Risiko utamanya adalah terkait dengan fluktuasi pasar dan ketidakpastian ekonomi.
Apa perbedaan signifikan antara keuntungan KPR syariah dan konvensional?
Perbedaan signifikan adalah pada prinsip dasar pembiayaan dan pembagian risiko antara pihak.